MPA JAMRSINGSIA
SALAM HIJAU, SALAM RIMBA, SALAM LESTARI . .
Pecinta alam selama ini adalah predikat yang di sandang oleh para
penggiat alam bebas dan penempuh rimba,terutama sebuah organisasi Mapala
(Mahasiswa Pecinta Al
am), sebuah
predikat yang diberikan dari awam.Namun pada nyatanya, predikat tersebut
sering menimbulkan polemik, apakah hanya pada sisi petualangan atau
tentang peduli dengan alam? Inilah yang kadang menjadi di lupakan oleh
kalangan yang menyandang predikat pecinta alam. Ironis.
Herman
Lantang, salah satu kawan dekat Soe Hoek Gie yang ikut bersamanya
mendaki Semeru hingga meninggalnya Soe di Semeru, menyatakan, orientasi
mapala seharusnya adalah untuk menyelamatkan sebuah daerah,mengenal
masyarakat terdekat daerah hingga pelosok,serta suaka alam.Ia
menyatakan, kepecinta alaman bukan hanya 'melihat' ke Himalaya
Nepal,bukan juga 7 Summit. "Jadi lebih untuk menyelamkan jiwa
patriotisme untuk mencintai tanah air, bukan orientasi setinggi setinggi
gunung untuk didaki bukan sedalam lautan untuk
diselami,"tuturnya.Menurutnya,jadi bukan tingginya gunung tapi makin
terpencil, makin terbelakang, makin sulit daerah-daerah di Indonesia
disitulah letak untuk mencintai alam. "Itulah tujuan mapala jaman dahulu
yang beda dengan mapala sekarang," jelas Herman.
Saat ditanya mulai
kapan dan siapa yang pertama kali menggunakan istilah pencinta alam, ia
menerangkan bahwa istilah tersebut muncul dari ide SOE HOEK GIE teman
sejalur dan sepemahamannya. Ia kemudian mengkisahkan secara sekilas awal
terbentuknya pecinta alam.
"Istilah pencinta alam, awalnya pengemar
alam itu dibawah senat sejak tahun 1964," terangnya. Namun pada tahun
1968 istilah penggemar alam berubah menjadi Pecinta alam dan pada saat
itu juga langsung dibawah naungan rektorat.
Herman lantang salut
dengan pola pikir Soe sapaan akrab buat Soe Hok Gie yang sudah punya
pola pikir lebih maju bahwa penggemar alam tersebut harus berdiri
sendiri dan bukan di bawah senat mahasiswa melainkan dibawah dekan FT -
SUI. Berkat usaha tersebut penggemar alam tersebut berubah nama menjadi
pecinta alam di bawah rektorat langsung.
Herman Lantang sempat
berpesan agar Mapalawan / Mapalawati agar selalu ingat di manapun berada
selalu ingat bumi tanah air kita yang tercinta.
"Jika engkau telah
sampai hingga ke taraf ini, maka di pelosok manapun engkau berada,
dibawah Matterhorn, di puncak el Capitan di sierra Nevada, di daerah
Kasmir atau Nepal, di Hokkaido maupun sekitar gunung Fujiyama yang suci
ataupun puncak-puncak pegunungan di Selandia Baru, engkau senantiasa dan
selalu akan mengarahkan wajahmu kedaerah khatulistiwa diantara benua
Australia dan Asia, yaitu ibu pertiwi Indonesia karena dia adalah Mekkah
dan Roma bagimu," pesannya.
Ia juga menuturkan secara filosofis
bahwa seseorang yang berdialog dengan alam, dengan bintang - bintang
dilangit, dengan lembah - lembah dan pegunungan, dengan aliran sungai
dan deburan ombak dipantai akan mendapat kesucian jiwa. Masih menurut
Herman, bahwa apabila kita senantiasa berdialog dengan alam, tanah air
kita sendiri dengan sendirinya akan memupuk rasa cinta pada tanah air
dan membangkitkan perasaan patriotisme dalam arti kata yang sebenarnya.
"Tetapi hendaklah engkau berdialog dengan alam dengan sesungguh -
sungguhnya dan sejujur - jujurnya bukan berdialog dalam mimbar pidato
atau ruangan istana," tambahnya.
Baginya, seseorang yang telah
mendapatkan kesucian jiwa karena selalu berdialog dengan alam bebas
dapat mencintai tanah airnya dengan hati yang suci bagaikan kesucian air
telaga dipegunungan yang tinggi.
" Jika engkau menjadi orang yang
demikian, engkau akan menghadapi hidup ini dengan tiada gentar dan
engkau tidak akan mengucurkan air mata setetespun apabila engkau nanti
terpaksa berpisah dari segala yang ada didunia ini," lanjutnya.
Bang
Herman Lantang mengingatkan sekali lagi, bahwa kita dapat menjadi
pecinta alam yang baik dan akan menjadi seorang manusia yang dapat
mengatakan dengan jujur pada diri kita sendiri bahwa, soal mati bukan
menjadi urusanmu, tetapi yang menjadi persoalan utama ialah apa yang
dapat kita perbuat dengan hidup kita yang pendek dan singkat di dunia
ini untuk kebaikan rakyat dan bangsamu.
Sumber Foto : avtech.indo.id
Sumber Tulisan :
belantaraindonesia.org
Artikel keren lainnya: